Kamis, 09 Juli 2015

Guru, Investasi Negara dalam Pendidikan


Guru menjadi investasi negara dalam pendidikan. Guru yang handal akan memberikan pengajaran dan pendidikan bermutu kepada anak didik.

Menurut Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), guru bertugas mencetak pribadi berkualitas. Namun, hasilnya memang tidak dapat langsung dirasakan.
"Mengukur pendidikan tidak bisa dinilai sekarang, karena yang diajarkan guru sekarang akan bisa dirasakan 10 tahun yang akan datang. Kita akan bisa mempergunakan ilmu itu 10 tahun yang akan datang," ungkap JK saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2015 di Pusat Pengembangan dan Tenaga Pendidikan, Sawangan Depok.
JK mengimbau, mulai sekarang kita harus bisa mempersiapkan tenaga-tenaga pendidik yang profesional. "Kita harus bersama-sama. Kalau tidak, maka sekolah akan menjadi industri pengangguran," tutur Santi.
Menteri Pendidikan dan Budaya, Anies Baswedan menambahkan, hal yang selalu diingat oleh siswa sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah adalah guru.
"Dan sekolah pun harus menciptakan suasana yang menyenangkan bagi para siswa melalui guru. Mereka juga bisa menjadi orangtua kedua," kata Anies.
RNPK berlangsung hingga 31 Maret. Acara tahunan ini diikuti oleh 916 peserta yang terdiri dari pengelola pendidikan dan kebudayaan baik yang berasal dari pusat maupun daerah.
Peserta RNPK dibagi menjadi tujuh komisi dan membahas berbagai isu. Di antaranya, kesiapan penyelenggaraaan Ujian Nasional (UN) 2015 serta implementasi Kurikulum 2013, kebijakan pengembangan pendidikan serta tenaga kependidikan seperti guru. Selain itu, isu lainnya perkembangan dalam wajib belajar pendidikan selama 12 tahun, penguatan tata kelola serta efektivitas birokrasi, kebijakan pengembangan kebudayaan dan kebijakan pendidikan keluarga.
Sumber: Afriani Susanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar