Guru
menjadi investasi negara dalam pendidikan. Guru yang handal akan memberikan
pengajaran dan pendidikan bermutu kepada anak didik.
Menurut
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), guru bertugas mencetak
pribadi berkualitas. Namun, hasilnya memang tidak dapat langsung dirasakan.
"Mengukur
pendidikan tidak bisa dinilai sekarang, karena yang diajarkan guru sekarang
akan bisa dirasakan 10 tahun yang akan datang. Kita akan bisa mempergunakan
ilmu itu 10 tahun yang akan datang," ungkap JK saat membuka Rembuk
Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2015 di Pusat Pengembangan dan Tenaga
Pendidikan, Sawangan Depok.
JK
mengimbau, mulai sekarang kita harus bisa mempersiapkan tenaga-tenaga pendidik
yang profesional. "Kita harus bersama-sama. Kalau tidak, maka sekolah akan
menjadi industri pengangguran," tutur Santi.
Menteri
Pendidikan dan Budaya, Anies Baswedan menambahkan, hal yang selalu diingat oleh
siswa sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah adalah
guru.
"Dan
sekolah pun harus menciptakan suasana yang menyenangkan bagi para siswa melalui
guru. Mereka juga bisa menjadi orangtua kedua," kata Anies.
RNPK
berlangsung hingga 31 Maret. Acara tahunan ini diikuti oleh 916 peserta yang
terdiri dari pengelola pendidikan dan kebudayaan baik yang berasal dari pusat
maupun daerah.
Peserta
RNPK dibagi menjadi tujuh komisi dan membahas berbagai isu. Di antaranya,
kesiapan penyelenggaraaan Ujian Nasional (UN) 2015 serta implementasi Kurikulum
2013, kebijakan pengembangan pendidikan serta tenaga kependidikan seperti guru.
Selain itu, isu lainnya perkembangan dalam wajib belajar pendidikan selama 12
tahun, penguatan tata kelola serta efektivitas birokrasi, kebijakan
pengembangan kebudayaan dan kebijakan pendidikan keluarga.
Sumber: Afriani Susanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar